Sinopsis Film Ku Kira Kau Rumah

Film ku kira kau rumah drama Kluarga

Sinopsis Film Ku Kira Kau Rumah Foto: (Google)

Kukira Kau Rumah adalah film drama Indonesia yang menandai debut penyutradaraan Umay Shahab, sebuah langkah signifikan dalam perjalanan kariernya. Proyek ini pertama kali diumumkan Umay pada tahun 2020 melalui akun Twitter-nya, mengungkapkan antusiasmenya terhadap tema kesehatan mental yang menjadi inti cerita. Tidak hanya sebagai sutradara, Umay juga terlibat dalam penulisan naskah bersama Monty Tiwa dan Imam Salimy.

Peran dan Produksi
Film ini diproduksi oleh Prilly Latuconsina, yang juga memerankan karakter utama, Niskala, seorang perempuan muda dengan gangguan bipolar. Bersama Yahni Damayanti dan Manoj Punjabi, Prilly mengambil peran penting sebagai produser. Jourdy Pranata turut berperan sebagai Pram, seorang pemuda pendiam dengan luka batin yang dalam.

Awal Cerita Film

Cerita dimulai dengan memperkenalkan Niskala, seorang perempuan ceria di luar, tetapi menyimpan pergumulan emosional akibat gangguan bipolar. Niskala memiliki keluarga yang penuh cinta, terutama ibunya, yang terus berjuang melindunginya dari stigma masyarakat.

Di sisi lain, terdapat Pram, seorang pemuda yang kehilangan orang tuanya di usia muda, membuatnya tumbuh menjadi sosok tertutup. Ia menemukan pelipur lara melalui musik, yang menjadi medium utama untuk mengekspresikan emosinya. Pram terus mencari rumah, tidak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga tempat ia merasa aman dan diterima.

BACA JUGA : Sinopsis Film Yowis Ben 3 Drama Komedi Lucu Dengan Artis Terkenal

Pertemuan dan Hubungan
Takdir mempertemukan Niskala dan Pram dalam situasi sederhana namun bermakna. Hubungan mereka berkembang dari pertemanan menjadi cinta yang mendalam. Namun, kondisi bipolar Niskala kerap memengaruhi dinamika hubungan mereka. Di sisi lain, Pram masih bergulat dengan ketakutannya terhadap kehilangan, yang membuatnya sulit benar-benar membuka diri.

Momen-momen emosional menghiasi perjalanan mereka, seperti saat Niskala merasa dirinya menjadi beban bagi orang-orang terdekatnya, atau ketika Pram menunjukkan sisi rapuhnya dengan mengungkapkan ketakutannya untuk kehilangan orang yang ia cintai.

Puncak Konflik
Ketegangan memuncak ketika kondisi mental Niskala memburuk, memicu pertengkaran yang intens dengan Pram. Niskala merasa dirinya tidak layak untuk dicintai, sementara Pram mulai meragukan kemampuannya untuk menjadi pendamping yang cukup kuat bagi Niskala. Konflik eksternal berupa stigma masyarakat juga memperburuk situasi.

Dalam momen klimaks, Niskala memutuskan untuk menjauh dari Pram, merasa itu adalah cara terbaik untuk melindungi Pram dari dirinya. Di saat yang sama, Pram harus menghadapi dilema besar: apakah ia sanggup menerima Niskala dengan segala kekurangannya.

Akhir Cerita film
Setelah perjalanan panjang penuh emosi, Niskala dan Pram menyadari bahwa cinta saja tidak cukup untuk membangun hubungan yang sehat. Mereka memahami bahwa cinta harus didukung oleh pengertian, penerimaan, dan usaha tanpa henti. Film ini menutup kisahnya dengan mengajarkan bahwa rumah bukanlah sekadar tempat fisik, melainkan seseorang yang membuat kita merasa aman dan diterima apa adanya.

Pesan film
Kukira Kau Rumah membawa pesan mendalam tentang pentingnya kesadaran terhadap kesehatan mental. Film ini mengajak masyarakat untuk menghilangkan stigma terhadap gangguan mental dan memahami bahwa individu dengan kondisi ini juga membutuhkan cinta dan dukungan.

Selain itu, film ini menekankan bahwa rumah sejati adalah tempat di mana seseorang merasa dicintai tanpa syarat dan diterima dengan segala kelebihan maupun kekurangannya.

Produksi dan Akting
Akting Prilly Latuconsina sebagai Niskala mencuri perhatian dengan penggambaran emosional yang mendalam. Jourdy Pranata juga memberikan penampilan yang penuh makna sebagai Pram, menciptakan chemistry kuat dengan Prilly. Sebagai sutradara debutan, Umay Shahab berhasil menyajikan cerita yang relevan dengan isu sosial, didukung oleh sinematografi yang indah dan musik latar yang menguatkan suasana.

Kesimpulan
Kukira Kau Rumah adalah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga edukatif. Dengan alur yang menyentuh dan pesan yang kuat, film ini menjadi medium penting untuk membuka dialog tentang isu kesehatan mental dan arti cinta sejati. Ini adalah karya yang akan terus dikenang sebagai salah satu film terbaik dalam sinema Indonesia modern.

Sutradara
Umay Shahab:
Umay Shahab melakukan debutnya sebagai sutradara melalui film ini. Ia juga turut berkontribusi dalam penulisan naskah bersama Monty Tiwa dan Imam Salimy. Sebagai sutradara, Umay berhasil menghadirkan cerita yang relevan dan penuh emosi, terutama dalam menyampaikan isu kesehatan mental kepada penonton.

BACA JUGA : Sinopsis Film Gampang Cuan Drama Kluarga Konflik dan Kehangatan

Pemain Utama
Prilly Latuconsina sebagai Niskala:
Niskala adalah seorang perempuan muda yang hidup dengan gangguan bipolar. Prilly tidak hanya memerankan tokoh utama tetapi juga bertindak sebagai produser, menjadikannya salah satu pilar utama dalam produksi film ini.

Jourdy Pranata sebagai Pram:
Pram adalah seorang pemuda pendiam yang mengalami trauma mendalam akibat kehilangan orang tuanya. Jourdy sukses menggambarkan karakter yang penuh kesunyian namun memiliki kekuatan emosional yang mendalam.

Pemain Pendukung
Berikut adalah beberapa peran pendukung yang memperkaya cerita:

Kiki Narendra sebagai Ayah Niskala:
Karakter ayah yang mencoba memahami kondisi anaknya meski kerap menghadapi dilema.
Unique Priscilla sebagai Ibu Niskala:
Sosok ibu yang penuh kasih sayang dan terus mendukung Niskala menghadapi pergumulan emosinya.
Shenina Cinnamon sebagai sahabat Niskala (cameo):
Menambah dinamika cerita dengan perannya sebagai teman dekat Niska

By admin