Sinopsi Film Rumah Masa Depan Drama Kluarga Konflik Mertua Dan Mantu

Film Drama Kluarga Rumah Masa Depan Foto : (Google)

Awal Cerita Film Rumah Masa Depan Cerita dimulai dengan kehidupan keluarga Sukri (Fedi Nuril), seorang pria yang bekerja di Jakarta, bersama istrinya Surti (Laura Basuki) dan anak-anak mereka yang masih kecil. Mereka merencanakan liburan keluarga yang menyenangkan sebagai cara untuk melepas penat setelah rutinitas yang melelahkan. Namun, rencana liburan ini harus dibatalkan ketika Sukri menerima kabar bahwa ayahnya di kampung halaman, Sumedang, Jawa Barat, telah meninggal dunia. Kepergian sang ayah memaksa keluarga ini untuk segera kembali ke Sumedang untuk menghadiri upacara pemakaman.

Kehidupan mereka di Jakarta yang tenang langsung terhenti dan digantikan oleh kewajiban keluarga yang mendalam. Dalam perjalanan ke kampung, keluarga Sukri merasa bahwa perjalanan ini akan membawa mereka lebih dekat pada keluarga besar dan mempererat ikatan antar anggota keluarga. Namun, kenyataannya tidak semudah yang mereka bayangkan. Surti, yang berharap untuk diterima dengan hangat oleh keluarga besar suaminya, justru menghadapi kenyataan yang berbeda. Ketika mereka tiba di kampung, Bu Kokom (Widyawati Sophiaan), ibu mertua Surti, menunjukkan sikap dingin dan ketidaksukaan yang nyata terhadapnya.

BACA JUGA : Film Dua Hati Biru Kisah Cinta Sepasang Remaja Membesarkan Anak

Pertama kali Surti mencoba berusaha menunjukkan hormat dengan menyapa Bu Kokom, namun disambut dengan penolakan. Bu Kokom bahkan menolak untuk bersalaman dengannya dan membuang teh yang telah disiapkan Surti dengan hati-hati. Tindakan-tindakan tersebut menggambarkan betapa buruknya hubungan antara Surti dan ibu mertuanya, meski Surti berusaha menjaga sikap positif dan berbicara baik-baik.

Namun, semakin lama Surti merasa semakin terpinggirkan. Ia merasa terasing di hadapan keluarga besar suaminya dan mulai merasa dihina serta tidak dihargai. Kondisi ini semakin menambah beban emosional bagi Surti, yang merasa kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru ini. Dalam kesedihannya, Surti akhirnya mengungkapkan rasa kecewanya kepada Sukri, yang merasa bingung dan terjebak di antara dua pihak yang penting baginya, yakni istrinya dan ibunya.

Konflik Mulai Terjadi
Puncak konflik terjadi ketika Sukri melakukan percakapan mendalam dengan Bu Kokom, di mana terungkaplah akar permasalahan yang selama ini tidak pernah dibicarakan. Bu Kokom menceritakan tentang kesepian dan rasa kehilangan yang mendalam setelah suaminya meninggal. Ia merasa terancam oleh keberadaan Surti yang dinilai dapat menggantikan posisi suaminya dalam hidup Sukri. Rasa takut kehilangan kendali dan peran dalam keluarga ini menghalangi Bu Kokom untuk menerima Surti.

Pada saat yang bersamaan, Surti juga akhirnya membuka diri dan mengungkapkan rasa sakitnya karena selalu diperlakukan dengan dingin oleh Bu Kokom. Surti merasa tidak pernah diterima, meskipun ia telah berusaha keras menjadi bagian dari keluarga. Dalam percakapan emosional yang penuh air mata, Bu Kokom mulai menyadari bahwa selama ini ia telah terlalu keras terhadap Surti dan meminta maaf atas perlakuannya.

Surti, dengan hati yang lapang, menerima permintaan maaf itu dan memahami bahwa ibunya Sukri juga memiliki luka batin yang perlu disembuhkan. Ia menyadari bahwa Bu Kokom tidak bermaksud buruk, namun rasa kehilangan dan kesepian telah membuatnya terjebak dalam perasaan negatif terhadap Surti. Keduanya akhirnya memulai proses saling memahami dan berusaha untuk membangun hubungan yang lebih baik.

Di akhir film, keluarga Sukri menunjukkan perubahan signifikan. Surti dan Bu Kokom mulai berkomunikasi dengan lebih baik dan saling menghargai. Meskipun ada perbedaan dan tantangan yang harus mereka hadapi, mereka akhirnya belajar untuk menerima satu sama lain. Film ini berakhir dengan gambaran keluarga yang lebih utuh, dengan pemahaman dan kasih sayang yang tumbuh di antara mereka.

Motivasi dan Pesan Moral
Film Rumah Masa Depan menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya komunikasi dan empati dalam sebuah keluarga. Ketegangan yang terjadi antara Surti dan Bu Kokom bukanlah hal yang terjadi karena kebencian atau keinginan untuk saling menyakiti, melainkan karena adanya kesalahpahaman yang terpendam, serta rasa kesepian dan ketakutan yang dialami Bu Kokom.

BACA JUGA : Film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Drama Kluarga Sedih Penuh Makna

Motivasi utama film ini adalah tentang pengampunan, penerimaan, dan bagaimana keluarga bisa mengatasi konflik yang ada jika anggotanya mau membuka hati dan berusaha memahami satu sama lain. Film ini mengajarkan bahwa hubungan keluarga tidak akan pernah sempurna, tetapi dengan niat baik dan usaha untuk berkomunikasi, sebuah keluarga dapat bertumbuh dan belajar bersama.

Film ini juga menunjukkan bahwa kasih sayang dan pengertian adalah fondasi yang harus ada dalam setiap hubungan keluarga. Meskipun kita sering menghadapi tantangan dalam hidup, keluarga seharusnya menjadi tempat di mana kita bisa saling mendukung, bukan saling menjatuhkan.

Film Rumah Masa Depan melibatkan beberapa pemain utama dan sutradara yang memiliki kontribusi besar terhadap cerita yang penuh emosi dan nilai keluarga ini. Berikut adalah daftar pemain dan sutradara film tersebut:

Pemain Utama:
Fedi Nuril sebagai Sukri

Fedi Nuril memerankan Sukri, seorang suami dan anak yang harus menghadapi dilema antara mendukung istrinya dan ibunya yang saling bertentangan. Perannya membawa konflik batin yang mendalam, dan ia berusaha menjadi penengah antara keluarga besarnya.

Laura Basuki sebagai Surti

Laura Basuki berperan sebagai Surti, istri Sukri yang merasa terasingkan dan tidak dihargai oleh ibu mertuanya. Ia mengungkapkan perasaan kecewa dan kesedihannya kepada suaminya, berusaha mencari tempat di dalam keluarga besar.

Widyawati Sophiaan sebagai Bu Kokom

Widyawati Sophiaan memerankan Bu Kokom, ibu mertua yang keras kepala dan menolak kehadiran Surti dalam keluarganya. Perannya menggambarkan seorang ibu yang masih berjuang dengan rasa kehilangan dan ketakutan akan perubahan dalam keluarga.
Sutradara:

Asep Kusdinar
Asep Kusdinar adalah sutradara yang mengarahkan Rumah Masa Depan. Dalam film ini, ia berhasil menyajikan sebuah kisah drama keluarga yang penuh dengan konflik emosional dan pembelajaran. Dengan sentuhan yang hati-hati, Asep Kusdinar mengarahkan para pemain untuk menggambarkan karakter yang kompleks dan penuh nuansa.

By admin