“Waktu Maghrib 2”: Teror Gaib Kembali Menghantui Desa
“Waktu Maghrib 2” adalah film horor Indonesia tahun 2025 yang disutradarai oleh Sidharta Tata. Film ini merupakan produksi dari Rapi Films, Sky Media, Rhaya Flicks, Legacy Pictures, dan Kebon Studio, serta dibintangi oleh Omar Daniel, Anantya Kirana, dan Sulthan Hamonangan. Sebagai sekuel dari film “Waktu Maghrib” yang dirilis pada tahun 2023, cerita film ini mengambil latar waktu 25 tahun setelah kejadian dalam film pertama. Inti ceritanya tetap berfokus pada mitos dan kepercayaan seputar larangan anak-anak bermain atau berada di luar rumah saat waktu magrib tiba.
“Waktu Maghrib 2” tayang perdana di bioskop Indonesia pada 22 Mei 2025.
Sinopsis: Kutukan Senja dan Kembalinya Ummu Sibyan
Film “Waktu Maghrib 2” mengisahkan teror yang tak kunjung usai, 20 tahun setelah kejadian mengerikan yang dialami Adi dan teman-temannya di Jatijajar, Jawa Tengah. Kini, teror tersebut kembali mengincar nyawa anak-anak.
Kengerian mencekam ini menghantui warga Desa Giritirto. Kejadian yang mirip dengan teror di Jatijajar terulang kembali, bahkan mengancam nyawa warga, terutama anak-anak. Mereka menjadi korban serangan gaib akibat perbuatan sekelompok remaja.
Semua bermula ketika Yoga, Dewo, Wulan, dan lima teman lainnya mengalami kekalahan saat bermain sepak bola melawan tim desa sebelah. Mereka pulang saat senja dengan emosi yang tidak stabil, marah, dan dipenuhi kekecewaan mendalam. Kemarahan itu meluap dan membuat mereka melontarkan sumpah serapah kepada tim lawan sepanjang perjalanan.
Sumpah tersebut diucapkan pada waktu Magrib yang dipercaya penuh misteri. Akibat dari sumpah yang diucapkan, portal kegelapan terbuka, memberikan kesempatan bagi kekuatan jahat Ummu Sibyan untuk datang dengan mudah. Tanpa disadari, hal itu mendatangkan musibah seperti di kejadian Jatijajar, namun kali ini jauh lebih mengerikan dan mencekam.
Kemudian, muncullah Adi dewasa (Omar Daniel), yang masih menyimpan trauma mendalam dari teror Ummu Sibyan puluhan tahun lalu. Ia berusaha membantu warga desa untuk menangani gangguan dan teror yang terjadi. Ketegangan dalam film semakin memuncak ketika sejumlah warga mengalami kesurupan massal hingga mengancam nyawa satu sama lain.
Adi menyusun rencana untuk mengusir roh jahat yang meneror warga desa. Ia berjuang untuk melindungi anak-anak dari ancaman yang membuatnya trauma hingga puluhan tahun. Berbekal pengalaman pahit yang dilaluinya, Adi bertekad melawan kekuatan jahat Ummu Sibyan.
Pemeran
- Omar Daniel sebagai Adi
- Anantya Kirana sebagai Wulan
- Sulthan Hamonangan sebagai Yugo
- Ghazi Alhabsyi sebagai Dewo
- Muzakki Ramdhan sebagai Endro
- Sadana Agung sebagai Hansip
- Nopek Novian sebagai Naufal
- Fita Anggriani sebagai Ayu
- Buyung Ispramadi sebagai Pak Drajat